BOGOR – PT Garansindo Inter Global (Garansindo) sebagai agen resmi pemegang merek Jeep di Indonesia resmi memasarkan Wrangler 3.000 cc (3.0 liter) sebagai pengganti model bermesin 3.600 cc (3.6 liter). Meski kapasitas mesin yang digunakan lebih kecil namun jangan pernah meragukan kemampuannya terutama di medan off-road.
Hal itu Okezone rasakan ketika media test drive Jeep Wrangler 3.0L di trek off-road Jeep Station Indonesia (JSI) yang berlokasi di Mega Mendung, Bogor, Jawa Barat. Trek ini tidak bisa dibilang ringan pasalnya area ini kerap digunakan sebagai tempat latihannya Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Berbagai rintangan tersedia di sini, mulai dari melintasi kubangan air dengan ketinggian yang bervariasi, menuruni jalan dengan kontur tanah berlumpur hingga menapaki tanjakan dengan permukaan beton yang tidak rata.
Ditemani Manager Marcom & PR Marketing Dept Garansindo Karim Rachman, Okezone menumpangi Jeep Wrangler 3.0L dua pintu. Secara spesifikasi dimensi, model ini tidak berbeda dengan Wrangler 3.6 liter. Hanya beberapa sentuhan baru yang membedakan keduanya.
Sebagai pemula, berada di atas trek JSI tentu sangat menegangkan. Rasa ragu menyelimuti diri dan timbul pertanyaan, “Apa bisa saya menaklukan trek ekstrim ini?”
Setidaknya ada lima rintangan yang harus dilewati untuk mengetahui performa mobil berbanderol mulai dari Rp790 jutaan hingga Rp1.015 miliar Off the Road Jakarta ini. Karena medan yang bakal dilalui cukup ekstrim maka posisi tuas transmisi berada di 4L (4-Low) dan kontrol traksi off.
Rintangan pertama adalah Water Fording dimana kemampuan Jeep Wrangler diuji untuk melewati genangan air yang tinggi. Di sini kontrol kemudi harus diperhatikan karena ban menapaki permukaan beton yang miring dan berlumpur.
Kedua adalah Articulation. Di area ini kemampuan suspensi diuji untuk memiliki artikulasi atau jarak gerak yang fleksibel sehingga mampu untuk mempertahankan traksi pada setiap roda.
Ketiga yakni Ground Clearance. Di area ini mobil seperti menuruni anak tangga. Ketinggian cukup tinggi, namun ini tidak menjadi masalah karena bagian kolong mobil telah dilengkapi pelindung. Alhasil benturan dengan permukaan jalan tidak langsung mengenai komponen mobil.
Keempat adalah Traction. Di sini mobil kembali bermain lumpur bercampur air dengan ketinggian yang cukup tinggi. Traksi roda Wrangler benar-benar diuji di sini. Meski medannya berat Wrangler 3.0 liter tangguh melibasnya. melewati jalanan berlumpur terasa sangat mudah.
Rintangan terakhir adalah Manuverability. Dilintasan ini kondisi permukaan jalannya berbentuk dan tidak rata. Seperti gundukan polisi tidur yang dibuat tidak sejajar antara ban kiri dan kanan. Kemampuan mesin, traksi roda maupun skill pengendara diuji di sini.
Sebagai informasi, Wrangler terbaru ini menggunakan mesin 3.0L V6 Pentastar bertenaga 230 hp pada putaran 6.000 rpm dengan torsi 285 Nm pada 4.400rpm.
Di rintangan terakhir ini, saya sangat berhati-hati karena harus bisa menjaga momentum putaran mesin. Pasalnya jika gas terlalu besar maka ban bisa slip dan mobil bergerak liar. Oleh karenanya pedal gas ditekan pelan dan mobil terasa merayap.
Dapat disimpulkan untuk melalui trek ekstrim ini skill berkendara bukan hal utama yang dibutuhkan melainkan kemampuan mobil yang luar biasa. Dengan kondisi standar dan menggunakan ban jenis AT (All Terrain) Jeep Wrangler 3.0 liter dapat dengan mudah menaklukannya.